12 August 2008

ULTAH AREMA ke 21 (11 Agustus 1987 - 11 Agustus 2008)


Happy Birthday AREMA....!! Ole...ole...ole...

Mungkin itu adalah sebagian dari nyanyian para Aremania (suporter fanatik Arema) tatkala sedang berkonvoi di sepanjang jalan utama di Kota dan Kabupaten Malang. Betapa semarak aksi yang dilakukan para Aremania itu. Beragam atribut yang menjadi ciri khas suporter berwarna biru banyak bertebaran di sela-sela konvoi yang kebanyakan mengendarai sepeda motor itu. Fiuhh....bendera2 dominasi warna biru-putih-merah banyak berkibar dibawa para pengendara. Yang membanggakan, mereka juga dengan berani mengibarkan bendera merah-putih, dengan sambil berdiri (tentu saja hal ini harus dilakukan dengan berboncengan. Hehehee...). Yang depan tetap mengendarai sepeda motor, sedang yang dibonceng, sambil berdiri di jok belakang sambil tangan kiri berpegangan di pundak kawannya yang di depan, tangan satunya mengibarkan bendera berbagai ukuran dan corak.

11 Agustus 2008 adalah saat tepat ketika Arema merayakan ulang tahunnya yang ke 21. Tentunya di usia yang sedemikian adalah bisa dikatakan usia yang dewasa tatkala menghadapi kehidupan. Namun dalam hal ini adalah yang dimaksudkan adalah kedewasaan berpikir, berpolah, bertingkah laku, dalam menghadapi berbagai hadangan dan rintangan yang menghadang. Kedewasaan bersikap tatkala di berjuang di lapangan (=tatkala bertanding) dan di luar lapangan, adalah tolok ukurnya. 

Di usia yang sedemikian itu, beragam peristiwa/kejadian yang menyakitkan sampai dengan yang membanggakan pernah dialami oleh tim berjuluk Singo Edan ini (atau bahasa Malangan-nya dikenal dengan sebutan Ongis Nade). Baik di kesebelasan Arema maupun yang dialami oleh suporternya, Aremania/nita. Ambil contoh, tatkala Arema "ditinggal pergi" manajernya, Iwan Budianto, ke tim Persik Kediri beserta "membawa" beberapa pemain pilarnya, kesebelasan Arema sempat mengalami goncangan. Dimana tidak, ketika mempunyai masalah finansial yang tidak kunjung membaik, degradasi permainan (yang akhirnya benar2 terdegradasi ke Divisi I), sampai2 hampir dijual, pernah dialami. Di saat yang sangat kritis tersebut, akhirnya manajemen "mengikhlaskan" Arema dijual ke perusahaan  rokok terbesar di Malang, Bentoel. Seiring berjalannya waktu, manajemen yang baru ini segera mengambil tindakan untuk membenahi segala kekurangan yang ada pada tim ini untuk mengukir prestasi. Dimulai dari mencari pelatih (yang akhirnya dipilih adalah Benny Dollo), beserta mendatangkan pemain2 top, macam Firman Utina, Alex Pulalo, dll. Tidak main2, setelah ditata manajemen klub, Arema pun menjadi kampiun di Divisi I dan lolos ke Divisi Utama. Kemudian, selama 2 musim pertama perhelatan kejuaraan Piala Copa, Arema selalu menjadi kampiun. Sungguh kebanggaan yang tidak terkira bagi masyarakat Malang Raya. Sampai2, beberapa waktu lalu tatkala dihelat Delapan Besar di Stadion Brawijaya Kediri, ada semacam konspirasi untuk menggagalkan Arema untuk melangkah ke babak berikutnya dengan cara "menurunkan" wasit yang tidak berkualitas sama sekali. Beberapa gol yang disarangkan tim Singo Edan yang benar2 fair, dinyatakan wasit adalah masuk posisi offside, dan beberapa hal2 lain yang sangat merugikan tim Arema. Sehingga hal ini memicu aksi anarkis yang dilakukan Aremania dengan "menghancurkan" fasilitas stadion. Alhasil, Aremania (dalam hitungan jam) dihukum Komisi Disiplin PSSI dilarang memakai atribut Arema/Aremania selama 2 tahun ketika tim Singo Edan bertanding. 

Meski hal itu berbau semacam "konspirasi" namun tidak menyurutkan semangat Aremania untuk berhenti berkreasi. Satu hal yang menjadi kebanggaan Arema adalah suporternya yang di saat menjalani hukuman tidak boleh memakai atribut Arema adalah dengan kompaknya Aremania tatkala Arema bertanding di laga kandang melawan Pelita Jaya. Mereka nampak menyatu dengan memakai atribut berwarna hitam-hitam dan mengibarkan bendera merah-putih. Meski akhirnya Arema kalah, tak terjadi aksi anarkis baik di dalam/luar stadion. Hal ini membuat berbagai kalangan turut kagum dengan kedewasaan dan kreatifnya Aremania. Meski menjalani hukuman, tetap bisa membawa diri dan tidak merugikan kepentingan orang lain, meskipun timnya kalah sekalipun.

Bagaimanapun, Arema dan Aremania adalah hal yang tidak dapat dipisahkan. "Dua sejoli" adalah suatu ungkapan yang mungkin dapat dikatakan demikian untuk keduanya. Sejak mulai berdirinya sampai dengan saat ini, keduanya selalu seiring berjalan bersamaan. Semoga di usia yang sedemikian dapat memberikan semangat lebih untuk maju di kemudian hari.

Selamat Ultah AREMA....

Happy Birthday AREMA...Semoga tetap jaya di dunia persepakbolaan Indonesia...!!!

0 comments: