28 May 2008

Nama Kepanjangan Negara dan Kota di Dunia

Di jaman yang serba susah seperti ini, di kala harga BBM naik, banyak orang yang merasa stress, pusing, dan beragam kesusahan menghadapi permasalahan ekonomi yang melanda negeri (yang katanya berjuluk Zamrud Khatulistiwa) yang belum berakhir juga...
Ah...betapa susah dan pedihnya hidup di masa-masa sekarang ini....
Namun begitu, jangan mudah putus asa! LIFE MUST GO ON!! Give survival spirit on yourself!!
Masih banyak jalan untuk mengatasi berbagai keruwetan kehidupan masa kini.
Terlepas dari permasalahan yang melanda bangsa ini (dan dan dunia), kita angkat topik tentang NEGARA.
Negara, adalah identitas dari sebuah bangsa. Dalam negara terdapat berbagai keanekaragaman budaya, tradisi, politik, ekonomi, sistem pertahanan-keamanan. Namun tetap menjaga satu kesatuan ciri khas bangsa tersebut. Nah, dalam posting kali ini tidak membahas masalah detail ilmu kenegaraan. Itu sudah ada ahlinya. Terlalu rumit dan ruwet untuk memikirkannya.
Kita telaah "ilmu kenegaraan" versi saya yang (sekali lagi, mohon sori sumbernya nggak tahu) akan saya tuliskan di bawah ini. Ilmu kenegaraan ini hanyalah singkatan2 negara di dunia yang berhasil saya susun dan tuliskan sedemikian rupa. Dengan singkatan (yang mungkin ga masuk akal juga!), Maklum, ini hanya singkatan2 konyol, unik, mungkin...ada benarnya juga.... :) untuk kepentingan menghibur diri, teman, ato ... siapa saja!
Sebenarnya, ide ini berasal ketika sedang menjelajah di alam maya, internet. Kebetulan kok ya lupa kutulis alamat aslinya, hanya beberapa idenya yang berhasil aku simpan di "museum arsip"-ku. Berhubung nampak unik, kusimpan saja beberapa daftar diantaranya. Ditambah beberapa ideku untuk melengkapi postingan daftar nama kepanjangan negara dan kota di dunia. Inilah hasilnya!

(berdasar abjad)

Negara :

B.U.R.M.A. = Between Us, Remember Me Always
C.A.N.A.D.A. = Cute And Naughty Action that Developed into Attraction
C.H.I.N.A. = Come Here… I Need Affection
E.G.Y.P.T. = Everything’s Great, You Pretty Thing!
F.R.A.N.C.E. = Friendships Remain And Never Can End
H.O.L.L.A.N.D = Hope Our Love Lasts And Never Dies
I.N.D.I.A. = Nearly Died In Adoration
IRAK = Inilah negeRi minyAK
I.T.A.L.Y. = Trust And Love You L.I.B.Y.A. Love Is Beautiful; You Also
JERMAN = Jejere Kauman [=sebelahnya Kauman]
K.E.N.Y.A. = Keep Everything Nice, Yet Arousing
K.U.B.A = roKok Untuk BAngsa
K.O.R.E.A. = Keep Optimistic Regardless of Every adversity

N.E.P.A.L. = Never Ever Part As Lovers
PAKISTAN = Pakis Sebelah Wetan [=Pakis sebelah timur]
P.E.R.U.
= Phorget (Forget) Everyone… Remember Us

T.H.A.I.L.A.N.D. = Totally Happy, Always In Love And Never Dull

Kota :
J.A.K.A.R.T.A. = Jambret Ada, Koruptor Ada, Rampok TidAk sedikit...
M.A.N.I.L.A. = May All Nights Inspire Love Always

26 May 2008

MALANGKEMBALI 2008,Satu Tradisi Sejuta Aksi

Gelaran atjara MalangKembali tahoen 2008 telah dihelat kembali. Bertempat di Djalan Besar Idjen atjara ini disamboet dengan antoesias oleh para pelantjong domestik dan pendatang. Ada poela pelantjong loear negeri jang tampak menikmati soeasana di sini. Dengan tidak dikenakan biaja masoek arena, pendoedoek banjak jang berdatangan. Sangat ramai sekali disana. Sehingga banjak jang saling berdesak-desakan. Gelaran kali ini meroepakan rangkaian dari tahoen-tahoen sebeloemnja. Bagi jang beloem dapat menjaksikannja setjara langsoeng, semoega gambar-gambar berikoet ini dapat mewakili penawar rindoe bagi warga Malang (khoesoesnja), dan masjarakat loeas pada oemoemnja...

Boewat Semoea Pendoedoek Seantero Negri. Begitoelah salah satoe boenji spandoek jang menjamboet gelaran tahoenan Malang Kembali 2008 jang ditempatkan di Djalan Besar Idjen Malang. Kali ini, tema jang diangkat adalah "Satu Tradisi Sejuta Aksi". Atjara ini melibatkan banjak peserta. Stand-stand beroepa goeboek-goeboek rejoet banjak didirikan di sepandjang kiri-kanan djalan. Hampir semoeanja beroepa stand makanan-minuman "tempo doeloe". Semisal nasi petjel, gudeg, rawon, djadjanan pasar, es dawet, dan laen-laen.
Tak terketjoeali, semua stand diserboe para pengoend
joeng jang kesemuanja djalan kaki. Alhasil, doea djaloer oetama Djalan Besar Idjen poen dipenoehi riboean pengoendjoeng jang saling berdesakan dan berhimpitan. Di malam jang tampak mendoeng itoepoen seolah tak dihiraoekan oleh semoea jang hadir. Semoea laroet dalam kegembiraan tiada tara bagi jang menontonnja. Gelaran jang semingkin laroet semingkin ramai.
Seperti gambar photo disamping ini. Nampak dipenoehi para pengoendjoeng. Di salah satoe bagian depan stand, ada sematjam photo-photo djaman doeloe jang tampak dipasang asal-asalan. Meski demikian, seolah tak menghiraoekan miringnja gambar/toelisan terseboet, pengoendjoeng tetap datang oentoek menghampirinja. Lihat, tampak pelantjong toea-moeda saling berkoempoel. Ada jang berpakaian model masa kini. Adapoela jang berpakaian dengan model tempo doeloe.
Lihat, ada gadis tempo doeloe lewat...!!!


Sedangkan gambar disamping kiri ini adalah salah satoe stand radio swasta di kota Malang. Radio ini salah satoe radio jang tetap melakoekan kegiatan siarnja setjara langsung dari arena MalangKembali di djam-djam tertentoe. Mereka djoega membawa segala peralatan oentoek melakoekan kegiatan siarnja. Maka segala kedjadian dapat disiarkan setjara langsoeng, saat itoe djoega. Soenggoeh, kemadjoean teknologi jang sangat hebat...




Ini salah satoe diorama jang berisikan tentang asal-moela berdirinja kota Malang. Nampak sekilas, beberapa lambang kota Malang moelai jang pertama dengan sembojan "Malang Nominor Sursum Moveor" (Malang nama saja, madjoe toedjoean saja). Kemoedian ada lambang seperti boeroeng garoeda dengan sembojan jang sama dengan di atas. Setelah itoe beroebah mendjadi gambar toegoe dengan latar belakang gambar bintang, dengan sembojan baroe "Malang Kucecwara" (Toehan menghantjoerkan jang bathil), dan digoenakan sampai sekarang. Sedang gambar di bawahnja adalah gedoeng balaikota jang diboemihangoeskan para pedjoeang RI, agar tidak ditempati pendjadjah Belanda waktoe itoe.
Dengan sorot lampoe jang temaram, namoen tetap bisa dilihat, dibatja, dan dipotret! (seperti iklan ja...??? :) )



Sedangkan gambar disamping ini adalah diorama peninggalan dari Keradjaan Singhasari (sekarang Singosari) jang beroepa tjandi. Lihat, betapa antoesiasnja para pelantjong jang ingin dipotret dengan gambar latar belakang itoe. Sekoempoelan anak moeda-moedi nampak mengambil gaja masing-masing. Mereka saling bereboet oentoek mendapat gambar latar jang bagoes. Sehingga terkadang memboeat pelantjong jang lain haroes menoenggoe terlebih dahoeloe.



Tidak kalah, seboeah bank nasional poen toeroet andil dalam menjamboet gelaran Malang Kembali 2008 ini. Dengan beratapkan daoen kelapa kering, mereka djoega menampilkan beberapa photo sedjarah berdirinja bank tersebut, djoega tentang sedjarah Malang. Para pendjaga stand poen djoega menghias diri dengan memakai pakaian tempo doeloe.






Sedangkan gambar disamping ini adalah ketika sekoempoelan orang-orang jang melihat topeng monjet. Dengan latar belakang diorama pasar petjinan (sekarang mendjadi Pasar Besar Malang). Lihat, para pelantjong sangat senang melihat pertoendjoekan jang "dibintangi" oleh seekor monjet. Hiboeran jang sangat diminati para pendoedoek domestik maoepoen dari pendatang...





Inilah kelompok moesik anak moeda tempo doeloe! Mereka menjanjikan lagoe-lagoe lama dengan pakaian bercorak garis-garis. Ada alat moesik oekoelele adalah cirinja. Dengan penjanji perempoean, mereka menghiboer pelantjong jang terdengar sjahdoe sekali...
Namoen, ada jang oenik disini! Coba tebak!
(Kalaoe beloem tahoe), perhatikan penjanji perempoeannja. Boesana jang dia pakai sangat tempo doeloe sekali. Tapi sepatoe jang dia pakai sepatoe kets!! Tidak matching sama sekali....
Waakakakakakaakaaa...... :))


Naah... jang ini moerni hiboeran tradisional peninggalan dari djaman leloehoer. Hampir-hampir tergeroes oleh djaman, kesenian ini dipertoendjoekkan di salah satoe panggoeng. Ada sekitar 4 orang sinden jang menjanjikan tembang-tembang Djawa dengan diiringi seperangkat alat musik tradisional. Seperti gamelan, kenong, kempoel, sitar, dll. Dengan latar belakang gambar tjandi peninggalan keradjaan Singhasari, sangat membawa soeasana masa lampaoe....



Inilah peninggalan masa lampaoe jang masih dapat dipakai hingga sekarang! :)
Sandal djepit vs sandal koelit ala bangsawan. Tidak sedikit penggoena kedoea djenis sandal ini di masa sekarang. Terboekti, banjak sekali sandal-sandal djepit jang poetoes d arena Malang Kembali....hihihii....

21 May 2008

Jelang Festival Malang Kembali 2008 - Malang, Masa Lalu, Masa Kini

Sejarah Malang

Malang Nominor, Sursum Moveor yang memiliki arti Malang Namaku, Maju Tujuanku; merupakan rangkaian kata yang menjadi semboyan Malang tempo doeloe. Hal ini tak terlepas dari peranan wilayah Malang yang sangat penting di masa lalu. Terutama di masa penjajahan. Tak sedikit peninggalan masa itu yang tersisa. Tidak sedikit pula peninggalan bersejarah yang telah raib atau telah beralih fungsi. Sebagai contoh, gedung Concordia yang terletak di alun-alun kota, sekarang berubah fungsi menjadi salah satu pusat perbelanjaan bernama Sarinah. Di depan gedung ini telah dibangun monumen untuk mengenang "peranan" tersebut di masa lalu.
Semboyan ini mengisyaratkan mengacu pada makna kata malang sebagai nasib yang kurang baik, hal ini bisa dilihat dari kata setelah Malang Namaku yaitu kalimat Maju Tujuanku.
Kalimat kedua ini merupakan kalimat yang menegasi kalimat y
ang pertama. Kata malang dapat diartikan dalam bermacam-macam arti kata, mulai dari :
* malang = nasib yang kurang beruntung
* malang = menghalangi /membentang (basa jawa)
* malang = nama yang diberikan oleh pasukan Sultan Demak ketika mencoba menyerang untuk memperluaskan daerah kekuasaan. Kata ini berasal dari istilah m
alang-melintang.
* malang = Tuhan menghancurkan yang bathil dan menegakkan yang baik. Kata ini berasal dari istilah Malang Kucecwara.

Tapi jangan salah,Nama Malang ternyata memiliki nilai historis yang cukup tinggi. Dibawah ini merupakan sejarah kota kita tercinta ini dinamakan Malang.
Nama Batara Malangkucecwara disebutkan dalam Piagam Kedu (tahun 907) dan Piagam Singhasari (tahun 908). Diceritakan bahwa para pemegang piagam adalah pemuja Batara (Dewa) Malangkucecwara, Puteswara (Putikecw
ara menurut Piagam Dinoyo), Kutusan, Cilahedecwara dan Tulecwara. Menurut para ahli diantaranya Bosch, Krom dan Stein Calleneis, nama Batara tersebut sesungguhnya adalah nama Raja setempat yang telah wafat, dimakamkan dalam Candi Malangkucecwara yang kemudian dipuja oleh pengikutnya, hal ini sesuai dengan kultus Dewa - Raja dalam agama Ciwa.
Nama para Ba
tara tersebut sangat dekat dengan nama Kota Malang saat ini, mengingat nama daerah lain juga berkaitan dengan peninggalan di daerah tersebut misalnya Desa Badut (Candi Badut), Singosari (Candi Singosari). Dalam Kitab Pararaton juga diceritakan keeratan hubungan antara nama tempat saat ini dengan nama tempat di masa lalu misalnya Palandit (kini Wendit) yang merupakan pusat mandala atau perguruan agama. Kegiatan agama di Wendit adalah salah satu dari segitiga pusat kegiatan Kutaraja pada masa Ken Arok (Singosari - Kegenengan - Kidal - Jago : semuanya berupa candi).

Pusat mandala disebut sebagai
panepen (tempat menyepi) salah satunya disebut Kabalon (Kebalen di masa kini). Letak Kebalen kini yang berada di tepi sungai Brantas sesuai dengan kisah dalam Pararaton yang menyebut mandala Kabalon dekat dengan sungai. Disekitar daerah Kebalen - Kuto Bedah - DAS Brantas banyak dijumpai gua buatan manusia yang hingga kini masih dipakai sebagai tempat menyepi oleh pengikut mistik dan kepercayaan. Bukti lain kedekatan nama tempat ini adalah nama daerah Turyanpada kini Turen, Lulumbang kini Lumbangsari, Warigadya kini Wagir, Karuman kini Kauman.

Pararaton ditulis pada tahun 1481 atau 250 tahun sesudah masa Kerajaan Singosari menggunakan bahasa Jawa Pertengahan dan bukan lagi bahasa Jawa Kuno sehingga diragukan sebagai sumber sejarah yang menyangkut pemerintahan dan politik. Penulisan Pararaton sudah . Namun pendeka
tan yang dipakai para ahli dalam menyelidiki asal usul nama Kota Malang didasarkan pada asumsi bahwa nama tempat tidak akan jauh berubah dalam kurun waktu tersebut. Hal ini bisa dibuktikan antara lain dari nama Kabalon (tempat menyepi) ternyata juga disebutkan dalam Negara Kertagama. Dalam kitab tersebut dikisahkan bahwa puteri mahkota Hayam Wuruk yaitu Kusumawardhani (Bhre Lasem) sebelum menggantikan ayahnya terlebih dahulu menyepi di di Kabalon dekat makam leluhurnya yaitu Ken Arok atau Rangga Rajasa alias Cri Amurwabumi. Makam Ken Arok tersebut adalah Candi Kegenengan. Namun istilah Kabalon hanya dikenal dikalangan bangsawan, hal inilah yang menyebabkan istilah Kabalon tidak berkembang. Rakyat pada masa itu tetap menyebut dan mengenal daerah petilasan Malangkucecwara dengan nama Malang hingga diwariskan pada masa sekarang.

Berikut adalah beberapa gambar/foto wilayah Malang pada masa lalu (diambil dari beberapa sumber).

Pasar Petjinan

Inilah cikal bakal pusat pasar di kota Malang, Pasar Petjinan namanya. Untuk masa sekarang, nama ini lebih dikenal dengan sebutan Pasar Besar atau Pasar Gede, atau "Rasap Edeg" (bahasa walikan/Malangan-nya). Segala kebutuhan sandang pangan berada di pasar ini. Keberadaan pusat pasar (tradisional) di Malang ini telah mengalami perubahan yang besar. Dari gambar disamping tampak dua menara kembar berdiri di depan pasar. Namun untuk saat ini, kedua menara tersebut dan keberadaan lapak2 di belakang menara tersebut telah "dihancurkan", dan dibangunlah satu komplek gedung bersusun yang sangat besar. Rupanya fungsi pasar pecinan dari dulu sampai sekarang masih tetap sama, dan akan selalu dikenal dengan nama Pasar Besarnya...

Zwembad
Adalah kolam renang yang sangat terkenal di Malang. Karena pengucapan lidah orang Indonesia yang sulit dalam pengucapan kata "zwembad" maka pengucapan tempat ini lebih "difamiliarkan" dengan sebutan "Slembat". Pengucapan yang akhirnya bisa diterima oleh masyarakat, sampai saat ini. Kolam renang ini terletak di kompleks olahraga Stadion Gajayana. Dan sekarang telah direnovasi menjadi kompleks olahraga, bisnis, hotel (dalam satu kawasan). Yang pasti, "wajah asli" kolam renang warisan kolonialpun dipastikan akan berubah/hilang sama sekali. Satu lagi, peninggalan sejarah yang diubah demi kepentingan golongan tertentu...
Batu
Orang-orang Malang pasti tahu wilayah Batu ini. Beberapa tahun yang lalu, wilayah ini adalah bagian dari Malang. Namun sekarang statusnya sudah "naik", menjadi kota sendiri, yang mempunyai otoritas sendiri yang terlepas dari Malang. Batu, memang lebih dikenal dengan tempatnya yang dingin (sebagai tempat peristirahatan/wisata ==> dan terdapat beberapa air terjun sebagai tujuan wisata) dan penghasil buah apel yang sangat terkenal. Gambar disamping merupakan salah satu tempat di Batu (yang saya tidak tahu persis di daerah mana tepatnya). Yang menunjukkan adanya semacam perayaan tertentu di sebuah lapangan. Perkiraan lapangan tersebut adalah alun-alun kota Batu (sekarang).


Sedangkan gambar di samping ini adalah salah satu restoran yang terdapat di wilayah Batu (menurut keterangan foto). Batu masih dalam wilayah Malang. Itu dapat dilihat dari logo yang terdapat di atas atap gedung restoran itu. Tidak diketahui, ini di daerah Batu sebelah mana, dan gambar ini diambil pada bulan Juli 1948.











Militair Hospitaal Malang Soekoen
Diperkirakan, berdasarkan nama dan tempatnya, tempat ini sekarang dikenal dengan nama Rumah Sakit Tentara Soepraoen, yang terletak di wilayah Sukun, Malang. Memang, rumah sakit ini diperuntukkan bagi anggota militer dan keluarga. Tapi tidak menutup kemungkinan bagi yang non militer. Beberapa bagian bangunan masih bercirikan peninggalan kolonial sampai sekarang tetap dipertahankan. Sehingga jika kita memasuki beberapa bagian gedung, serasa memasuki dunia masa lampau...







R.K.A.L.S. Sancta Maria

Nama yang tertulis di tembok bangunan itu kalau di Malang (sekarang) identik dengan nama sebuah sekolah swasta yang terletak di Jl. Raya Langsep. Sekolah itu sekarang dikenal dengan nama Santa Maria. Itu menunjukkan, bahwa sekolah itu memang benar2 peninggalan masa kolonial, dan sampai sekarang masih tetap berdiri.











De Mohamedaanse Kerk

Nampaknya, bangunan di samping ini merupakan tempat peribadatan umat Islam. Dilihat dari ukuran bangunan tersebut, kelihatannya bangunan tersebut berupa langgar/musholla. Namun tidak diketahui berada dimana tepatnya musholla tersebut sekarang...













De Windhoos

Dua gambar di samping ini merupakan peristiwa alam yang mengguncang Malang semasa kolonial Belanda. Nampaknya terjadi angin ribut/topan yang sempat merusak rumah/bangunan di wilayah Sukun, Malang.

































Gaya Muda Masa Lalu...

Inilah gambar gaya muda masa kolonial yang sedang berpose di tugu (balaikota sekarang). Lihat model pakaiannya! Sangat "jadul" (hehehee...)















Boulevard Idjen 1938

Salah satu sudut pemandangan dari kawasan Boulevard Jl. Ijen di tahun 1938. Kalau sekarang, berada di sebelah mana ya??




Djalan Besar Idjen 1950
Kawasan Jl. Besar Ijen tahun 1950. Mirip nggak dengan yang sekarang?? yang menjadi lokasi Festival Malang Kembali mulai tahun 2006 s/d saat ini...







Salah satu sudut jalan menuju Sukun
Salah satu sudut jalan menuju Sukun, Malang, yang sekarang telah mengalami banyak perubahan.


















Untuk lebih "merasuk" suasana Malang tempo doeloe-nya, silahkan datang ke acara MalangKembali yang dilaksanakan di Jl. Besar Ijen Malang...

20 May 2008

Jelang FESTIVAL MALANG KEMBALI 2008 - Sejenak Menyimak Kisah Masa Silam

Waktu menunjukkan sekitar satu hari lagi, tepatnya tgl. 22 Mei 2008 adalah hari dimana Festival Malang Kembali 2008 akan kembali digelar. Dibalik hingar-bingar dan segala persiapan yang dilakukan oleh panitia,tidak salah apabila kita melihat ke belakang, tentang latar belakang Malang itu sendiri. Beragam kisah tentang Malang telah terurai di berbagai media, baik di buku pelajaran maupun yang lain. Sebagai salah satu bekas wilayah yang berpengaruh di masa lalu, Malang memang memiliki sejumlah peninggalan yang patut dibanggakan. Ada peninggalan2 yang sampai saat ini bisa dilihat oleh generasi masa kini. Namun tidak sedikit pula peninggalan2 masa lampau yang telah "hilang" atau dialihfungsikan keberadaannya. Memang sayang sekali keberadaan peninggalan2 tersebut yang sejatinya bisa membuat rasa kebanggaan bagi warganya, telah "lumat" diterjang jaman. Tapi ada pula peninggalan2 masa lalu yang telah dipercantik bentuk fisik/fungsinya, sehingga pemanfaatannya bisa dipergunakan sesuai dengan kondisi jaman masa kini.
Berikut adalah gambar2 yang saya dapat dari berbagai sumber. Namun saya tidak dapat menyebutkan darimana asal sumber tersebut karena didapat dari koleksi "copy-paste" dari temannya-kawan,kawannya-teman,temannya-teman, kawannya-kawan saya.... :)

Aloon-Aloon Hotel (1925)
Nama "Alo
on-Aloon" inilah yang melegenda hingga sekarang. Dimana ini seiring dengan perkembangan jaman berubah menjadi nama "Alun-alun". Alun-alun yang berada di Malang ini pula yang sampai saat sekarang masih tetap ada dan tetap dipertahankan keberadaannya. Ada yang menyebut namanya dengan sebutan "Alun-alun kota". Sempat beberapa waktu yang lalu akan "dirombak" sedemikian rupa dengan membangun sebuah pusat perbelanjaan yang berada di bawah alun-alun ini. Hal ini sempat mendapat tentangan keras dari berbagai pihak dan golongan. Sehingga rencana inipun urung dilakukan. Bila menyimak gambar tersebut di samping ini (bagi warga Malang), pasti tidak asing lagi. Yup, betul! Gambar ini adalah gambar suasana kota Malang , tepatnya di Jl. Merdeka Barat. Gambar yang terlihat seperti diapit 2 menara itu adalah gambar Hotel Pelangi (sekarang). Meskipun sekarang telah mengalami sedikit perubahan, namun tidak banyak merubah karakter dari bangunan dan fungsi bangunan tersebut.

Masjid Agung Jami' Malang
Masjid Agung Jami' Malang, atau biasa disebut Masjid Jami' adalah salah satu bangunan bersejarah yang keberadaannya sangat diperhatikan hingga saat ini. Karena masjid inilah menjadi pusat segala sesuatu yang terjadi dengan peristiwa/kejadian yang berkaitan dengan kegiatan umat Islam wilayah Malang Raya bermula. Misalnya, penentuan lebaran, dll. Masjid ini terletak di sebelah barat alun-alun kota. Tepatnya berada di Jl. Merdeka Barat. Tampak di sini perkembangan wujud bangunan masjid tersebut dari tahun 1910 yang tampak "sederhana". Namun untuk masa itu bangunan itu tampak sebagai bangunan yang megah di masa itu. Terlihat pohon beringin yang daunnya tidak serimbun seperti yang tampak pada saat ini.

Gambar disamping ini juga gambar dari Masjid Agung Jami' Malang. Yang ini adalah diambil pada tahun 1925. Dimana tampak adanya sedikit perubahan yang terjadi pada bangunan ini. Terlihat jelas adalah penambahan pagar di depan masjid dan tampak para jamaah sedang keluar dari masjid tersebut. Dua menara yang menjadi ciri khas masjid tersebut masih tetap dipertahankan sehingga sekilas tampak tidak adanya perubahan yang mencolok pada masjid ini di tahun 1910 dan 1925.


Sedangkan gambar di samping ini adalah gambar dari Masjid Agung Jami' Malang yang diambil di tahun 1947. Di mana pada saat ini masih terjadi pergolakan di masa2 perjuangan RI. Begitu nampak asrinya suasana sekitar masjid tersebut menunjukkan bahwa di Malang boleh dikata dalam kondisi yang "adem-ayem". Tak tampak adanya semacam pergolakan senjata pada masa itu. Memang pada saat pendudukan Belanda, Malang "didisain" menjadi wilayah tetirah/peristirahatan. Karena letak geografis, kondisi alam dan hawanya yang dingin sangat mendukung untuk dijadikan semacam wilayah peristirahatan. Maka jangan kaget, kalau di Malang terdapat banyak bangunan2 bergaya Eropa yang didirikan pendudukan Belanda. Di masa ini, terlihat adanya perubahan arsitektur pada masjid ini. Terutama yang terlihat jelas pada kedua menaranya yang dibangun lebih tinggi dibanding tahun 1925. Sehingga nampak lebih anggun dan kokoh.
Yang nampak jelas persamaan di ketiga gambar tersebut adalah penataan tata ruang kota yang sangat teratur, bersih dan rapi. Maka terlihat bahwa pemerintah kota saat itu sangat memperhatikan akan keasrian, keteraturan dan keindahan kota.

Sedangkan gambar disamping ini merupakan gambar tampak (lebih) dekat dari Masjid Agung Jami' Malang di bulan Januari tahun 1948 (diketahui dari tulisan yang terdapat dalam pengambilan gambar di foto tersebut). Tidak jelas siapa yang mengambil gambar masjid ini. Namun disini terlihat bahwa pada masa ini tampak tidak banyak perubahan arsitektur yang terjadi pada masjid ini. Tetap mempertahankan arsitektur yang ada. Sekali lagi, tampak asri dan teraturnya suasana kota masa itu...






Hotel Jansen (1910)
Berlokasi di alun2 kidul (kini Jl. Merdeka Timur). Pada tahun 1920 hotel tersebut dihancurkan dan diganti menjadi gedung pertokoan, dan saat ini berubah menjadi pertokoan Mitra I dan Gajah Mada Plaza.
Nampak sekali suasana tradisionalnya masih kentara. Dilihat dari kendaraan tradisional dokar, yang masih menunggu penumpang di pinggir jalan.




Gedung Concordia (1935)

Gedung Concordia (sekarang pusat perbelanjaan Sarinah) merupakan gedung pertemuan yang sangat besar. Sedemikian strategisnya letak gedung ini membuat peran gedung ini sangat penting. Tepatnya terletak di ujung pertemuan Jl. Merdeka Utara dan Jl. Merdeka Barat (masih di kawasan alun-alun kota). Para pejuang (juga para pelajar-pejuang), pada masa-masa perjuangan kemerdekaan, juga sempat mengadakan pertemuan di tempat ini.

Gereja Kajoetangan
Gambar disamping ini adalah Geredja Kajoetangan yang belum bermenara awal 1905.
Gereja Hati K
udus Yesus yg masih belum bermenara ini lebih dikenal dengan nama Gereja Kayutangan dan didirikan tahun 1905 oleh arsitek MJ. Hulswit (1862-1921) berdiri di lokasi Jalan Kayutangan, yg sekarang menjadi Jalan Basuki Rahmad. Bila dirunut menurut letak, di sebelah kiri gereja ini adalah letak dari gedung Concordia di masa mendatangnya.


Disamping ini juga adalah gambar dari bangunan Gereja Kajoetangan yang telah bermenara. Menurut keterangan, gambar ini diambil pada tahun 1934. Dimana gaya arsitektur Eropa sangat kentara sekali diperlihatkan pada gereja ini. Perubahan yang sangat signifikan dapat terlihat pada pintu masuk gereja telah berdiri menara kembar yg dibangun pada tahun 1923-1926. Di seberang depan gereja ini juga terdapat Toko "OEN" yg legendaris, dan sekarang masih buka dan menjadi langganan tetap para bule-bule untuk makan dan minum ketika singgah di kota Malang.
Sedangkan gambar di samping ini adalah diambil dari salah satu sudut kawasan pertokoan Kayutangan di sekitar tahun 1948. Di latar belakang tampak berdiri gereja Kayutangan dengan kedua menara kembarnya. Nampak terlihat suasana keramaian di sekitar kawasan ini. Dimana dokar menjadi salah satu jenis angkutan yang ramai dipergunakan. Nampaknya aliran listrik sudah dikenal di masa ini (terlihat jelas tiang listrik berdiri kokoh di pinggir jalan).


Geredja Protestan (1940)

Demikianlah nama bangunan gereja ini disebut. Terletak di alun2 bagian barat (Jl. Merdeka Barat) dan didirikan tahun 1912 dari bekas gereja lama yang didirikan tahun 1856.
Nampak dilatarbelakangi oleh bangunan Masjid Agung Jami' Malang.







Penjara Aloon2 Timoer (1910)
Penjara yg dulu berada di jalan Merdeka Timur ini didirikan tahun 1829, dan sekarang telah menjadi Ramayana Mall. Bentuk kawasan pusat kota ini memang sesuai dengan kultur penyesuaian adat Jawa. Dimana di pusat kota terdapat alun-alun yang dikelilingi oleh pusat pemerintahan, pusat perbelanjaan, tempat ibadah (dalam hal ini diwakili oleh keberadaan Masjid Agung Jami', Gereja Protestan, Gereja Kayutangan), dan penjara. Letak penjara di masa ini adalah terletak di kawasan sebelah timur alun2 ini.


Kawasan Pertokoan Kayutangan
Tampak Jalan Kayutangan yg masih bernuansa pedesaan, tidak ada kendaraan modern dan terlihat banyak orang yg masih memakai pakaian "jadul" (= jaman dulu). Terlihat kawasan ini masih banyak ditumbuhi banyak pohon, sehingga tampak rindang.







Gambar di samping ini adalah salah satu sudut Jalan Kayutangan di tahun 1939. Nampak sudah banyak toko-toko makanan, minuman, pecah belah, tekstil dll. Sudah ada mobil yang lalu-lalang pada masa itu.








Gedung Kembar di Perempatan Kayutangan

Berlokasi di perempatan Kayutangan yg didirikan tahun 1935 dan diarsiteki oleh Karel Bos. Merupakan pusat kawasan keramaian di Malang saat itu (hingga sekarang).



Gedung Kembar (sebelah kanan), menurut keterangan, gambar ini diambil sekitar tahun 1936.









Gedung Kembar (sebelah kiri), menurut keterangan, gambar ini diambil sekitar tahun 1936. Dulu adalah toko mas 'Juwelier Tan' dan kini berganti menjadi kantor Bank ANK.








Hotel Mabes di tahun 1936. Berada di seberang depan gedung kembar kanan, dan terlihat gedung Hotel Mabes dan Apotek MIM (kini ditempati Toko Mainan Lido, dengan tidak merubah bentuk bangunannya). Pada tahun 1950 gedung ini berfungsi sebagai Hotel YMCA, dan setelah bangunannya dihancurkan dan saat ini kantor Bank BCA yang menempati lokasinya.




Pertigaan Kayutangan (1940)

Jam kuno yg tampak dalam gambar beserta penunjuk arah kota/daerah, sampai saat ini masih ada (dengan latar belakang sekarang gedung PLN sekarang). Oleh PLN, arsitektur bangunan tetap dipertahankan, hanya merubah warna gedung saja yang dilakukan. Sehingga gedung tampak lebih "fresh". Inilah tempat 0 km dari kota Malang.





Sedangkan gambar di samping ini adalah salah satu sudut pengambilan gambar dari 0 km kota Malang yang diambil di bulan Januari tahun 1948. Nampak tidak banyak perubahan yang terjadi jika dibandingkan dengan gambar di atas. Dilatarbelakangi gedung berwarna putih tersebut (sekarang) menjadi sebuah toko swalayan "Avia". Pihak toko pun tidak banyak merombak total arsitektur gedung tersebut. Agar disesuaikan dengan perubahan jaman, hanya pengecatan yang dilakukan oleh pihak toko, dan sedikit memberi variasi arsitektur dengan memberikan kaca di depan toko.









Tjelaket (Claket - Februari 1948)
Gambar di latar belakang bertanda palang merah tersebut adalah cikal bakal berdirinya sebuah rumah sakit terbesar kedua di Jawa Timur, yakni Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang (sekarang). Penataan sedemikian rupa ini rupanya telah dilakukan oleh pemerintah kota waktu itu (mungkin oleh pemerintah Hindia Belanda ya??). Sehingga kawasan Kayutangan menjadi kawasan penting, dan menjadi poros kota sampai sekarang.








Sumber : - www.djawatempodoeloe/multiply.com
- (temannya kawan/kawannya teman/temannya teman/kawannya kawan, coz tidak

diketahui asal-usul beberapa gambar ini)

10 May 2008

Sakit Akibat Rasa Cinta

Penyakit adalah kata yang membuat kita jengkel, marah dan tidak jarang membuat kita sedih. Betapa tidak, penyakit pasti selalu membawa sesuatu yang tidak mengenakkan bagi siapa saja yang didatanginya. Ambil contoh, penyakit flu. Siapa saja yang terkena flu pasti merasa jengkel, marah, sedih, dan sederet kata2 yg tidak mengenakkan (hihiii...). Suara jadi bindeng, gampang sakit kepala/pusing, badan terasa meriang, terkadang batuk, ditambah bersin2. Wah...ancur deh!
Pokoknya tidak ada yang merasa senang dengan kehadiran penyakit yang sudi mampir di dalam tubuh. Walau sekecil apapun!
Karena, dengan kehadirannya yang sekecil dan selembut itu berpotensi membuat sesuatu yang besar. Dan, bisa2 menghadirkan mimpi buruk.......!!!!
Nah, sekarang daripada berpikir yang nggak2 karena penyakit yang bejibun model/rupa/ragamnya lebih baik kita membahas tentang suatu penyakit yang lagi menggejala di tiap generasi. Ada yang menanggapinya dengan senang hati. Tidak sedikit yang semakin dibuat pusing dibuatnya. Penyakit itu menyebabkan sakit yang disebut SAKIT CINTA.
Sakit cinta? Ya, suatu "jenis sakit" yang rada2 aneh. Bagi kalangan dokter, sakit ini boleh dikata tidak ada resep obatnya. Karena bila ditinjau secara fisik (hasil diagnosa para dokter), "penderita akibat penyakit cinta" ini tergolong sehat wal afiat. Hanya yang jadi permasalahan adalah terletak pada bagian tubuh yang dalam yang sedang mengalami "gangguan". Gangguan ini terletak pada hati (tidak secara fisik), namun secara non fisik. Penyebabnya adalah disebabkan hal2 yang dihadapi si "penderita" dengan pujaan hatinya yakni kekasih/pacarnya.
Gejala yang umum terjadi : makan tak enak, minum tak enak, suka melamun, terkadang senyam-senyum sendiri sambil melihat foto sang pujaan hati, dll.
Terus, cara penyembuhannya? Ada beberapa cara (ini tergantung dari situasi/kondisi yang bersangkutan --tiap orang bisa beda2--) :
1. Tetap berpijak. Maksudnya, bila merasa disakiti usahakan tetap hati dan pikiran tetap tenang dan tidak terlarut oleh suasana yang (bisa jadi) sangat menggoncang jiwa. Tetap berpijak bisa dilakukan dengan cara melupakan sesaat kejadian2 yang baru dialami dengan si dia. Caranya? Bisa dengan melakukan aktivitas2 outdoor, seperti jalan2, rekreasi, ataupun aktivitas hobi yang disukai.
2. Rajin beribadah. Seringkali, karena perasaan yang dibawanya, jadi lupa sama Yang Kuasa. Dengan rajin mendekatkan diri dengan Yang Kuasa, setidaknya bisa memohon untuk menenangkan kondisi jiwa yang mengalami jatuh cinta.
Tidak menutup kemungkinan masih adanya cara2 penyembuhan dari sakit cinta yang lain.

Nah, untuk mengetahui nama2 sakit cinta (yang disebabkan oleh penyakit cinta) tersebut beserta maknanya (ceileeee...), berikut saya tuliskan daftarnya : (lagi2 sebagian nemu di suatu tempat, dicampur dengan otak saya yang lagi semangat usilnya) hihiii...

AIDS = Akibat Impian Dipendam Setahun
BATUK = BAtin Terasa suntUK
FLU = Feeling Lonely Uuhh....!
HIV = Hanya Impian Velaka
KADAS = KepikirAn DiA Selalu
KOLERA = KOk Loe Enggak ngeRAsa sih?
KURAP = KURAng diPerhatikan
MAAG = MAkan serasA Ga enak
MERIANG = MErasa RIAng deNGannya
PANU = Pengin terus dengANmU
PMS = Pedihnya Menanti Sentuhannya
SAKAW = SAkit KArena engkaW
SARS = Sakit Akibat Rasa Suka
SESAK NAPAS = SESAat terKeNAng PelukAn Sayangnya
TBC = Tekanan Batin Cinta
TIFUS = TIdur FUlaS di pangkuannya


Hehehe...ada yang mau nambah??

07 May 2008

Nama-nama Unik Merk Mobil/Motor dalam Bahasa Jawa

Postingan ini inspirasi awalnya sebenarnya bukan dari aku sendiri. Tapi berasal dari kiriman email kawanku. Berhubung kiriman yang nggak begitu banyak ini tampak unik dan lucu,aku coba untuk menampilkannya dalam blog ini. Semuanya aku ambil, plus ditambah sebagian besar ideku juga ikut masuk dalam daftar ini.
Aku buat Ini semua tidak ada maksud
untuk mendeskreditkan merk tertentu, ini hanya sebuah "akal-akalan" yang nama-nama merk tersebut memang mirip dengan kata-kata dalam bahasa Jawa, bila diplesetkan. Sebelum kutulis daftar nama merk mobil tersebut, kuingin ucapkan : "RUTAM NUWUS, Zid! Atas kiriman emailnya yang membuat inspirasi ngisi blog-ku ini!"
Selamat tersenyum...!

INILAH DAFTAR NAMA-NAMA MERK MOBIL/MOTOR ITU (berdasar abjad):

Acura => Akur-o = akurlah!
Atoz => Atos = keras
Baleno => Bale'no = pulangkan/KEMBALIKAN!!!
Bentley => Ben-ne = biarkan
Benz => Ben = biarkan
BMW => Ben wae = biarkan saja
Bugatti => Bu Ati = Bu Ati, tetangganya Bu Tin. hehehe...
Buick => Bulik = Tante/adik perempuan ayah atau ibu
Cadillac => Kedele = kedelai
Carrens => Keren = bagus/gagah
Carry => Keri = ketinggalan/ yang diucapkan saat turun dari ANGKOT.
Cherooke => Serok'e = seroknya (serok, alat untuk memasak)
Cherry => Ceri = buah ceri
Chevrolet => Cek ngulet = biar melengkung
City => Siti = tanah
Colt => Kol = kol (sejenis nama sayuran)
Crown => Kram = kram
Daewoo => (kebalikan) Doweeh = tidur dengan mulut terbuka
Daimler => Dah iler = tempat iler. hihiiiii..
Dodge => Ndog'e = telurnya
Escudo => Es Kuda (???)
Esteem => Es krim = es krim
Fiat => Kiat = kuat
Gilera => Ngileran = suka ngiler
Honda => Rondo = Janda
---------------Ronda = ronda (siskamling)
Holden => Korden = gorden
Isuzu => Ih..susu = ih, susu!
Jazz => Jess = jess (sapaan akrab kepada teman => Malang)
Jupiter => (ku)Du Pinter = Harus Pintar
Kamaz => Keramas = keramas
Kawasaki => Kaoskaki = kaos kaki
Kanzen => Pancen = memang
Lamborghini = Lambung ini = lambung ini
Lancia => Lansia = lanjut usia
Legenda => Legen-a? = Legenkah? (legen=air yang keluar dari bunga kelapa/aren)
Lexus => Lik Sus = Oom Sus/Suaminya Tante Sus.

Limo => Limo = lima
Masserati => Mase ratih = Kakaknya Ratih
Matrix => Mak tri = Bu Tri
Maven => Mak tin = Bu Tin
Mazda => Mas Daaa.. (pamitan ama suami)
Mio => Mie? Iyo! = Mie? Iya!
Oddisey => Ngko dise' = ntar dulu
Opel => Upil = upil (kotoran hidung)
Panoz => Panu = panu (sejenis penyakit kulit)
Panther => Banter = cepat sekali/keras sekali (suara)
Peugeot => Pijet = pijat
Picanto => Pikantuk = diperbolehkan
Rocky => Rok'e = roknya
Saleen => Salin = ganti baju
Sanex => Sanes = bukan
Shogun => So'un = su'un (seperti bihun, yang ditambahkan sebagai pelengkap membuat kolak)
Sidekick => Si dekik = orang yang punya lesung pipit

Spin => Sepi = sepi/senyap
Suzuki => Susuk e' = kembaliannya
Swish => Swise = setelahnya
Taruna => Tarung-a? = Mo berkelahi?!!?
---------------Tarungo = tarunglah
Teana => Teh Anna = Kak Anna.
Terrano => Terangno = jelaskan
Toyota => Toyo tha = air ya?
Vega => Wegah = nggak mau/masa bodo!
Vespa => Wes ta? = sudahkah?
Visto => Wis tho = sudahlah/ Udah dong!

Wish => Wis = sudah
Wyllis => Nama gunung di P.Jawa
Yaris => Yaris = yaris, temannya charis/aris/haris, hehehee...


Mau ada yang nambahin?? MONGGO!