16 August 2009

Biru-membiru di Bhumi Arema...


11 Agustus 2009, hari yang tak akan pernah dilupakan oleh Aremania, kelompok suporter fanatik sepak bola Arema Malang. Dimana di tanggal inilah tepat 22 tahun yang lalu, tim sepak bola berlogo kepala singa ini lahir. Dilematika terjadi di akhir musim kompetisi 2008-2009, dimana kepemilikan tim Arema ini (yang sebelumnya dipegang oleh pabrik rokok Bentoel Prima), telah berganti karena kebijakan pemilik saham mayoritas pabrik ini yang menghendaki tidak "mengurusi" bidang olahraga, termasuk sepak bola. Alhasil, bagai kehilangan induk, terjadi gonjang-ganjing di tim Arema.

Banyak dikabarkan, Arema akan ditangani oleh pemkot Batu, pemkot Malang, dan lain sebagainya. Sehingga ketidakjelasan tersebut membuat ketar-ketir bagi warga Malang Raya, jika sewaktu-waktu tim kebanggaannya bisa "meninggalkan" wilayah Malang Raya, sebagaimana yang terjadi di beberapa klub sepak bola nasional yang lain. Dikarenakan ketikdajelasan tersebut, ada banyak pemain Arema yang akhirnya menerima pinangan dari klub lain. Namun atas pendekatan positif yang terjadi antara manajemen tim Arema sebelumnya dan pihak Aremania maka akhirnya telah didapatkan tim manajemen baru yang akan mengelola di musim mendatang. Dan dipastikan, Arema tetap berada di Malang Raya.
Usai terjadi kesepakatan kepengurusan tim Arema di masa mendatang, merupakan berkah bagi warga Malang Raya. Sebab tim kebanggaannya tidak "lari" ke luar daerah. Hal inilah yang membuat Aremania merasa sukacita. Dan diluapkan dalam bentuk konvoi keliling kota.
Tradisi tahunan yang selalu terjadi di bulan Agustus ini selalu menjadi hal yang dinanti-nantikan ribuan Aremania. Karena mereka bisa berkeliling kota secara bersama-sama sambil bebas membawa segala macam atribut suporter sepak bola. Atribut itu meliputi bendera, syal, kaos, jaket, topi, dan lain sebagainya...

Ciri khas yang utama adalah warna kebesaran biru dan logo singa ada dimana-mana. Di saat ini, ribuan Aremania berkumpul menjadi satu untuk melakukan arak-arakan alias konvoi keliling kota, kabupaten. Dimulai di depan Stadion Gajayana Malang, para peserta konvoi yang menggunakan sepeda motor berkumpul di depan stadion. Pukul 09.30 peserta konvoi ini diberangkatkan dengan mengambil rute Jl. Semeru-Jl. Kahuripan-(depan Stasiun Kotabaru)-Mergosono-Gadang-Bululawang-Gondanglegi-Kepanjen-Pakisaji-Kacuk-Jl. Kawi-Jl. Besar Ijen-Jl. MT.Haryono-Karangploso-Singosari-kembali ke Malang.

Berbagai atribut yang terpakai oleh peserta konvoi kali ini. Bahkan yang paling "ekstrim", bawahan pakai celana seragam sekolah atasan kaos Arema. hihihihi....! Begitulah saking fanatiknya Aremania, sampai-sampai meninggalkan bangku sekolah (baca : membolos sekolah) untuk sementara waktu demi mengikuti konvoi. Juga mulai anak kecil (usia balita) sampai usia bapak-bapak ikut meramaikan pesta konvoi dengan mengendarai kendaraan roda duanya. Ragam kendaraan dua memang terdapat berbagai merk dan jenis. Namun bukan itu yang menjadi kendala perbedaan. Berbeda ragam, namun 1 semangat, semangat Singo Edan!
Di awal perjalanan, rute yang dilewati termasuk rute "pinggiran". Dipilihnya rute ini agar tidak mengganggu lalu-lintas di dalam kota yang teramat padat di kala jam sibuk. Para polisi sibuk menjaga kelancaran lalu-lintas di persimpangan-persimpangan jalan. Bagusnya, Aremania tidak sampai melakukan hal-hal bersifat anarkis dalam melakukan konvoi ini. Yang patut disayangkan, banyak diantara mereka yang tidak menggunakan pelindung kepala alias helm. Juga, beberapa knalpot sepeda motor milik mereka juga menggunakan jenis "knalpot pohong", yakni jenis knalpot berbentuk mirip singkong yang mempunyai suara keras sekali.
Suasana hiruk-pikuk dan sambutan masyarakat di sekitar rute sangat bersahabat ketika rombongan berjalan beriringan. Juga ketika serombongan anak-anak SD yang pulang sekolah meneriakkan kata-kata "AREMA" sangat meyakinkan sekali...
Meski terik panas matahari menyengat peserta konvoi, tak membuat mereka berkeluh-kesah maupun terasa lelah. Tetap bersemangat melanjutkan perjalanan sampai kemampuan mereka...
Di siang hari, jumlah Aremania yang berkonvoi menjadi lebih banyak lagi. Bahkan ada yang mengendarai truk plus seperangkat pengeras suara, sambil membunyikan lagu-lagu Arema.
Sangat ramai....
Itulah Aremania, dimanapun, bagaimanapun, kapanpun, apapun mereka akan selalu ada dan tetap ada untuk mendukung Arema. Dengan berbagai kemampuan, kreativitas yang mereka punyai dengan didukung semangat "Singo Edan" yang telah mendarahdaging akan tetap dan selalu mendukung Arema.
Selamat ulang tahun Arema, semoga lebih sukses di masa-masa mendatang...

Salam satu jiwa...AREMA!!

0 comments: