30 August 2012

Eksotika Pantai Kondang Iwak, Kab. Malang

Catatan perjalanan, Kamis, 23 Agustus 2012


Pukul 07.15 WIB adalah waktu yang ditunjukkan penunjuk waktu pada handphone saya di tepi jalan raya di kawasan Singosari, Malang, Jawa Timur. Saat itu sedang menunggu seorang kawan yang tak kunjung tiba. Alhasil,setelah menunggu agak lama, saya berangkat menuju Kota Malang, menyusul seorang kawan & seorang temannya. Tidak lama setelah saya tiba di rumahnya di kawasan Kedungkandang, kami bertiga dengan mengendarai 2 sepeda motor, akhirnya berangkat menuju ke Pantai Kondang Iwak. Pantai yang tidak banyak diketahui banyak orang, yang terletak di wilayah Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Pukul 08.30 WIB, berbekal keberanian dan semangat ingin tahu, kami melalui jalan raya pinggiran Kota Malang ke arah selatan kota lewat kawasan Kendalpayak, diteruskan ke Kepanjen, kemudian ke arah Pagak. Adapun Kepanjen sudah masuk wilayah Kabupaten Malang. Jalanan beraspal yang mulai agak sepi dari pengendara dan pemandangan alam yang mulai nampak alami menjadi hiburan tersendiri bagi kami saat berkendara. Melewati bendungan Sengguruh di Kepanjen, yang merupakan salah satu bendungan Sungai Brantas yang ada di wilayah Malang Raya.
Usai melewati bendungan Sengguruh, kami melampaui jalanan utama tersebut lurus terus sampai menuju wilayah Kota Pagak, yang jaraknya cukup jauh juga. Hampir kira-kira 30 km dari Kota Malang. Sempat kami terhenti di suatu persimpangan di pasar Pagak, karena bingung arah menuju ke arah pantai selatan. Beruntunglah, peta yang kami bawa & papan petunjuk arah yang kami temukan memberikan jawaban yang kami inginkan. Akhirnya di pertigaan pasar Pagak, kami harus belok ke arah kanan, usai melewati papan pengumuman itu,kami mengikuti arah untuk meneruskan ke arah kiri [selatan].


Suasana pedesaan nan bersahaja mulai nampak dalam perjalanan kami sampai disini. Mulai jauh berbeda suasananya dengan apa yang ada di Kota Malang. Namun kami tidak boleh berhenti dulu, sebelum kami benar-benar menemukan lokasi Pantai Kondang Iwak.
Usai menempuh perjalanan di kawasan perdagangan Pagak, kami bergerak ke arah selatan, melewati jalan beraspal di wilayah perkampungan. Jalanan yang tidak sedikit berlubang, naik-turun, terkadang di sebelah samping jalan kami adalah tegalan, cukup membuat menambah meningkatnya adrenalin.
 
Perjalanan telah kami tempuh dari Kota Malang sampai di sini sekitar satu jam sepuluh menit. Kemudian, kami dihadapkan pada suatu kenyataan bahwa jalan menuju Pantai Kondang Iwak masih belum berakhir dan harus melewati rintangan lagi,yaitu jalanan makadam yang berbatu-besar.
Menurut penduduk setempat, dari tempat kami berada sampai di tepi pantai Kondang Iwak masih sekitar 3 km lagi. Gubraaakkk!!!! Kami harus menempuh 3km dengan jalanan amburadul seperti ini??? Aaaaarrghhh...

"Oke daah...lanjutt!!"
Semangat kami langsung bangkit setelah mendengar petunjuk dari penduduk desa setempat, desa yang bernama Desa Turungrejo, masuk wilayah Kecamatan Donomulyo.
Perlahan kami mengendari motor kami satu-persatu. Saya yang memakai sepeda motor jenis bebek,harus ekstra hati-hati ketika menuruni jalanan bebatuan terjal. Gigi perseneling 1 dan 2 jadi gigi perseneling favorit saya,plus rem tangan dan rem kaki. Begitu pula sobat saya sambil membonceng kawannya yang mengendarai jenis sepeda motor "laki-laki" keluaran baru harus ekstra hati-hati.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 km, peluh mulai membasahi wajah kami, karena cuaca begitu teriknya. Di samping itu rimbun pepohonan di dalam hutan itu masih kurang membantu mendinginkan suasana perjalanan yang harus kami tempuh. Kiri-kanan kami banyak pepohanan yang tumbuh dengan subur, di depan kami jalan bebatuan selebar 4 meter-an masih terlihat belum berakhir. Kami akhirnya memutuskan berhenti sejenak untuk beristirahat.
Sekitar 10 menit kemudian, kami melanjutkan perjalanan lagi.....menempuh jalanan bebatuan nan terjal. Dan di suatu belokan, kami sempat berhenti lagi. Karena ada papan petunjuk jalan yang menunjukkan kondisi jalanan menurun curam. Benar saja...setelah saya memarkir sepeda motor saya, dan saya dekati tulisan tersebut dan menoleh ke kiri, nampak jalanan terjal menurun sekitar 45 derajat sekitar15 meter panjangnya, terus langsung belok kanan dengan posisi menurun tajam pula...!!!

Astagaaaaa.....

Ini benar-benar mbolang namanya...... mendatangi wilayah nun jauh di selatan Malang, dengan medan jalan sangat menantang. Sambil menahan napas dan berdoa dalam hati supaya tidak sampai terjatuh terjerembab. Keyakinan dan semangat kamilah yang menuntun untuk tetap melanjutkan perjalanan yang tidak begitu jauh lagi. Benar saja, setelah sekitar 15 menit berlalu, setelah melewati rimbun pepohan yang menyerupai lorong di atas jalanan makadam, nampaklah oleh kami 3 orang warga setempat yang sedang sibuk membawa rumput untuk pakan ternak. Lega rasanya bisa ketemu orang lain di tempat yang sangat sangat terpencil seperti ini. Jalan makadam menunjuk ke arah kiri dan menunjukkan pemandangan bahwa kami harus hati-hati. Karena di sebelah kiri dan kanan jalan makadam di hadapan kami sekarang adalah semacam kolam (atau mungkin aliran sungai yang mengalir ke muara yang tidak mengalir, karena musim kemarau). Jadilah pemandangan "kolam" di samping jalan makadam bertanah yang membentuk "jembatan" sepanjang 20 meter-an. Sebenarnya sungguh indah pemandangan ini...namun sayangnya kami datang di waktu siang hari, jadi momen "kolam" dengan "jembatan" nampak biasa saja..
Usai menyaksikan keindahan tempat itu kami beranjak melanjutkan perjalanan lagi. Kali ini kami "disambut" lorong pepohonan di atas jalanan kami lewati. Hmmmm....terasa sejuk sekali disini,meskipun jalanan masih hancur ga karuan...:)
Setelah menempuh tak berapa lama, akhirnya kami temukan sebuah tanah lapang di depan kami. tanah berumput layaknya lapangan sepakbola, namun berukuran kecil. Dan di samping kiri di kejauhan nampak sejenis pohon beringin yang berdiri dengan gagahnya. Di bawah pohon "beringin" tadi ada 2 papan petunjuk. Papan petunjuk sebelah kiri berwarna kuning bertuliskan "100 m Area Hiburan", papan petunjuk sebelah kanan berwarna putih menunjukkan tulisan "800 m Lokasi Kondang". 
Alhamdulillaaahhhh....akhirnya kami telah sampai!!!!

Dua jam tiga puluh menit, adalah kira-kira waktu yang kami butuhkan selama perjalanan dari Kota Malang menuju lokasi Pantai Kondang Iwak ini. Cukup melelahkan di teriknya mentari siang itu..
Benar saja, dengan berbekal petunjuk itu, kami berbelok ke arah yang ditunjukkan. Di sebelah kanan jalan nampak pemandangan pantai Kondang Iwak yang masih alami. Tak terlihat sampah-sampah plastik. Yang ada sampah dedaunan atupun ranting-ranting dari pepohonan sekitar. Di sebelah kiri nampak deretan  gubuk-gubuk dari batang bambu yang nampak sudah ditinggalkan. Tak terlihat ada suasana "manusia" selain kami  bertiga. Jadilah, kami memarkir sepeda motor di jalanan bebatuan. Sambil beristirahat sejenak, kami mengambil beberapa gambar untuk kami dokumentasikan. Tak berapa lama kemudian, perjalanan dilanjutkan ke arah timur sekitar 100 meter dari tempat masuk. Di kejauhan nampak ada beberapa orang sedang bermain air di tepi pantai. Kami putuskan untuk mencari tempat berteduh untuk beristirahat dan tempat "markas" bagi barang-barang dan kendaraan.

Pemandangan alami nan eksotis terhampar di hadapan.Sungguh asyik rasanya merasakan pemandangan pantai yang relatif sepi. Perbekalan untuk dokumentasi pemandangan dari tas segera dikeluarkan, untuk mengabadikan kesempatan ini.
Pasir pantai yang berwarna hitam dan putih terpampang indah di depan mata. Deburan ombak yang besar tak henti-henti memberikan nada alami nan syahdu..
Keunikan yang nampak jelas adalah adanya sebuah batu karang/pulau di tengah-tengah pantai Kondang Iwak. Jarak "pulau" ini dengan pantai sekitar 50 meter-an.Jadi benar-benar terlihat besar dan gagah. Disamping itu, ombak besar yang menjadi ciri khas pantai ini menjadi daya tarik sendiri untuk bisa bermain-main di ujung pantai. Tapi harus hati-hati, jangan sampai terbawa arus yang cukup kuat.


          Dua jam kami berada di sini, dan selama itulah ternyata ada wisatawan lokal (nampaknya dari warga sekitar/dekat pantai) yang berkunjung pula ke sini, tapi menuju sisi pantai yang lain.
Selama itu pula kami berhasil mengeksplorasi wilayah pantai. Sebenarnya waktu itu masih teramatlah masih kurang. Karena ada keinginan mengambil sisi senja dari pantai Kondang Iwak yang ingin kami abadikan. Namun medan jalan yang sangat terjal, melewati hutan, jauh dari perkampungan menjadi pertimbangan utama untuk segera pulang sekitar pukul 14.30 WIB.

Meskipun "cuma" sekitar dua jam, pengalaman ke pantai Kondang Iwak ini menjadi pengalaman unik. Karena kami berangkat cuma 3 orang saja dengan berkendaraan 2 sepeda motor dengan medan jalan sangat menantang adrenalin.Dua jam lagi waktu yang diperlukan untuk kembali ke Kota Malang untuk kembali ke kehidupan sehari-hari.

Kami pun tak merasa jera untuk melanjutkan petualangan mbolang lagi suatu saat nanti... di tempat lain yang tentunya tak kalah bagusnya dengan yang Pantai Kondang Iwak ini... semoga...   [aduystic]

0 comments: