06 February 2012

Kemegahan Pondok Pesantren Salafiyah BIHAARU BAHRI' ASALI FADLAAILIR RAHMAH Turen, Kabupaten Malang

Catatan Perjalanan, Minggu, 05022012

Pondok Pesantren Salafiyah BIHAARU BAHRI' ASALI FADLAAILIR RAHMAH
Yup...itulah nama asli dari pondok pesantren yang sangat terkenal di kawasan Malang Raya ini. Pondok pesantren ini berada di wilayah Sananrejo, Turen, Kabupaten Malang. Sebelumnya pernah saya bahas tentang keberadaan pondok pesantren ini di salah satu artikel saya beberapa tahun lalu. Dan kebetulan saya datang lagi ke sana untuk melihat perkembangan pembangunan dari kompleks pondok pesantren ini. Berawal dari ide salah satu teman yang ingin mengunjungi pondok pesantren ini, akhirnya saya tertarik juga. Juga mengajak beberapa kawan untuk bergabung. Jumlah total yang ikut adalah 5 orang. 3 cowok, 2 cewek. Dengan mengendarai 3 sepeda motor kami berangkat beriringan di cuaca yang cukup cerah dengan hiasan terik matahari yang mulai menyengat. Perjalanan sekitar 45 menit dari pinggiran kota Malang, tepatnya di kawasan GOR Ken Arok Malang. Sesampai di lokasi pondok, sudah banyak para penguunjung luar kota yang tiba di tempat ini. Kebanyakan naik bus-bus pariwisata yang berplat nomor luar kota. Semisal dari Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, dan lain-lain. Usai memarkir kendaraan, kami segera bergegas ke pos pintu masuk lokasi. Sama dengan kunjungan saya sebelumnya, disini kami diminta mengisi form isian Nama ketua rombongan, berapa jumlah rombongan, asal rombongan. Setelah itu kami baru bisa memasuki kompleks ponpes. 
Usai kesepakatan, akhirnya kami akan meminta bantuan pemandu dari pihak pengelola ponpes yang berada di bagian Informasi untuk memandu kami menjelajah gedung. Anwar, begitulah nama dari pemandu kami. Dia bercerita bahwa kompleks ini masih dalam tahap perbaikan terus-menerus, sedikit demi sedikit, hingga selesai. Menurutnya, pembuatan kompleks ini sudah dilakukan sejak tahun sekitar 1987. Dan lebih diintensifkan sekitar tahun 1999-an. Sehingga di tahun 1999an tersebut, sempat berkembang kabar bahwa ada bangunan yang sangat bagus di wilayah perkampungan. Sehingga penggunaan istilah "Masjid Jin" di media massa lokal membuat nama ponpes ini sangat terkenal. Dan semakin menambah daya tarik untuk mengunjunginya. Apalagi bentuk dan arsitektur yang diterapkan di kompleks bangunan ini benar-benar tidak umum. Ada perpaduan seni arsitektur dari Arab, China, Persia. Juga aneka pahatan di dinding, pilar-pilar, pagar, bahkan langit-langit pun tak luput dari hiasan yang sangat mengagumkan ini.
Sampai saat ini, bangunan 11 lantai tersebut masih belum selesai. Itu nampak dari beberapa pekerja setempat yang sedang giat memperbaiki bagian-bagian gedung yang harus dibenahi. Dan menurut mas Anwar pula, secara keseluruhan, tahap pengerjaan pembangunan kompleks gedung ini masih berkisar 40%. Jadi......wowww...masih sangat lama untuk menyaksikan jika sudah benar-benar sudah jadi.
Lantai 1, lantai 2, lantai 3, pun telah kami jelajahi bersama mas Anwar. Sempat ada beberapa lokasi yang menurut kami menarik, kami abadikan dalam jepretan kamera foto yang kami bawa. Kebetulan mas Anwar juga tidak keberatan menjelaskan beberapa bagian ruang yang tampak di hadapan kami. Semisal ruang santai yang ada meja/kursi tamu yang dindingnya berhiaskan ukiran-ukiran kaligrafi, ruang aula, bahkan sebuah ruang (yang kami kira adalah ruang aula) ternyata adalah ruang istirahat pun juga disebutkan. Dimana ruang tersebut hanya berupa lantai beralaskan karpet saja. Tidak ada tempat tidur! Wow... Berlanjut ke lantai berikutnya...yakni lantai 5. Di sini sempat kami temukan lift yang digunakan oleh para pengunjung lain yang akan menaiki/menuruni bagian-bagian tiap lantai. Tiap-tiap lantai telah terhubung dengan lift yang bisa digunakan sewaktu-waktu. Tapi tidak semua lantai bisa digunakan lift. Karena di lantai 10 dan 11 yang merupakan bagian teratas gedung ini, tidak digunakan lift lagi. Tidak berbeda dengan kedatangan saya beberapa tahun sebelumnya, bahwa penempatan barang-barang maupun meubel-meubel di beberapa ruang masih seperti yang dulu. Yang berbeda adalah perbaikan dekorasi ruangan yang semakin bagus. Sayangnya kamera yang saya bawa tidak cukup kemampuannya memotret di dalam ruangan yang beberapa diantaranya tampak agak remang-remang. Jadi,memasuki bangunan inilah adalah suatu cara menyaksikan keindahan dan kemegahan yang beraneka ragam dari bangunan pondok pesantren ini. Oh..ya...hampir lupa. Untuk memasuki areal pondok pesantren ini tidak dikenakan biaya sama sekali.Karena ini adalah juga tempat ibadah (di bagian tertentu gedung ini juga terdapat masjid). Juga, menurut penjelasan mas Anwar selaku pemandu kami, tidak menutup pintu bagi umat beragama lain untuk memasuki kawasan ponpes ini. Hanya saja, harus mematuhi aturan-aturan yang telah terpampang di dekat pintu masuk. Antara lain, harus berpakaian bertingkah-laku sopan, melepas alas kaki ketika memasuki ruang-ruang, tidak berbuat gaduh, dan lain-lain. Untuk yang muslim (bagi yang wanita) diharapkan memakai pakaian tertutup. Lebih baik lagi memakai kerudung. Untuk yang laki-laki, cukup memakai pakaian yang sopan. 
Di salah satu bagian lain gedung ini, terdapat suatu keunikan. Ada perkebunan yang berada di sebelah atap! Yup... areal perkebunan layaknya yang terdapat di kebun-kebun yang terletak di permukaan tanah. Mengagumkan sekali penataan dan arsitektur ponpes ini. Berikut saya tampilkan beberapa foto hasil jepretan saya tentang keindahan pondok pesantren ini. Foto pertama yang tampak di atas adalah gapura pintu masuk pondok pesantren ini Foto kedua adalah salah satu bagian gedung di lantai atas, yang difungsikan sebagai tempat untuk shalat Ied ketika Idul Fitri dan Idul Adha. Juga tempat yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan pernikahan massal yang dilangsungkan tiap tahun satu kali. Foto ketiga adalah tempat bersantai yang terletak di luar gedung. Dan disini, tempat untuk pria dan wanita diberi batas. Jadi tidak boleh bercampur. 





Foto 2 menara kembar ini terdapat di atap ponpes. Yang sebagian masih dalam tahap renovasi. Dibentuk seperti layaknya daerah pegunungan, tampak didisain sedemikian rupa terdapat bentuk batu buatan dan beberapa tanaman hias yang terdapat di puncak gedung. 














Sedangkan gambar bangunan dengan 2 menara kembar ini adalah masjid yang terdapat di luar gedung utama pondok pesantren. Disinilah saya dan kawan-kawan sempat melaksanakan shalat Dzuhur, sambil melihat suasana keasrian alam sekitar yang tampak elok dan segar. Dan di tempat inilah momen paling bersejarah bagi saya...karena baru kali ini saya bisa memotret cahaya matahari yang tampak lurus di antara sela-sela dedaunan pepohonan... Alhamdulillah... 





Foto yang terakhir adalah foto sisi lain dari pintu masuk pondok pesantren. Beberapa garis yang melintang itu tidak tahu sebabnya...kok muncul terus.Padahal sudah saya upload bolak-balik kok tetap muncul..hiks...:( Itulah sebagian hasil penjelajahan saya di kawasan Pondok Pesantren Salafiyah BIHAARU BAHRI' ASALI FADLAAILIR RAHMAH yang terdapat di Turen, Kabupaten Malang. Semoga di lain kesempatan, saya bisa menjelajah tempat lain lagi yang tidak kalah bagus dan indah seperti tempat ini...

4 comments:

Unknown said...

Tanggal 23 maret mrono
Maneh yok. Liat pengibaran bendera merah putih.

Unknown said...

Bendera merah putih ukuran 40 x 30 m

aduystic said...

oooohh...hiyo yooo...
onok pengibaran bendera merah putih sing gede. delok2 sikon sik jess...
kontak2 maneh...:)

Anonymous said...

nk minta gambar2 tersebut.boleh email?